Initidak pernah menulis futuris dan fiksyen sains, bermain dengan idea yang tidak dapat mati dalam sudut yang berbeza. Bagaimanapun, saintis semakin bercakap tentang hakikat bahawa hidup selama-lamanya mungkin dalam beberapa tahun kebelakangan ini. Perkembangan dalam bidang ini adalah makmal penyelidikan yang paling terkenal di seluruh dunia.
Pernahkahanda mendengar bahawa perbandingan hari di akhirat dan di dunia adalah ribuan ganda bezanya. Bayangkan 1 hari di akhirat adalah bersamaan 1000 tahun di dunia! Bukan 1000 hari tetapi 1000 tahun! Hal ini bukan rekaan tetapi terabadi dalam Surah Al-Hajj, pada ayat 47. Allah berfirman yang bermaksud: "Sesungguhnya sehari dari hari-hari azab di sisi
TabiatAllah yang suci, berlawanan dengan kejahatan, karena itu Dia tidak bisa membiarkan kejahatan dalam segala bentuknya ada terus di dunia ini. Tujuan api Neraka adalah untuk membersihkan dunia ini dari hama dosa dan kejahatan. I Yoh 1:5 " Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.".
SEJARAHHIDUP DAN PEMIKIRAN MONTESQUIEU. Pada tanggal 18 Januari 1686, pada bulan yang sama dengan Bill Of Right di Inggris ditandatangani, lahirlah Charles-Louis de Secondat Baron de Montesquieu, di Chateau de La Brede, sebuah puri abad ke lima belas yang terletak di dekat Bordeaux di daerah perkebunan anggur baratdaya Prancis.
ILMUISLAM. Hari kiamat adalah saat berakhirnya kehidupan di dunia atas kehendak dan kekuasaan Allah SWT pada saat itu,semua alam dan makhluk akan hancur lebur hanya Allah saja yang hidup dan berkuasa. Kiamat sugra adalah kiamat kecil.Artinya rusaknya atau musnahnya sebagian alam yang membawa kemusnahan makhluk sugra adalah
byMedia Islam · Published October 16, 2012 · Updated February 9, 2018. Islam mengajarkan kita agar hidup sederhana. Dengan hidup sederhana, kita selalu akan merasa cukup, bahagia, dan bersyukur kepada Allah. Sebaliknya Allah melarang kita untuk hidup mewah dan boros. " Bermegah-megahan telah melalaikan kamu" [At Takatsuur:1]
.
Tidak ada seorang pun yang tahu berapa lama kita akan tinggal di dunia ini. Kita perlu menyadari bahwa kehidupan ini memang begitu singkat, terlebih jika dibandingkan dengan masa di akhirat. Maka dari itu, kita perlu mengetahui perbandingan waktu dunia dan akhirat, berapa lamakah? Simak ulasannya pada artikel berikut ini. Bila hidup manusia dirata-ratakan berusia 63 tahun layaknya Nabi Muhammad SAW, maka dapat disimpulkan jika waktu hidup di dunia ini hanya satu setengah jam waktu akhirat. Mengapa demikian? Akhirat memang menjadi sebuah misteri yang tak berujung. Sangatlah sulit jika menjelaskannya dengan logika, namun bagi orang beriman, hal ini tentu begitu mudah memahaminya. Perlu kita tafakuri bersama bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara dan bersifat fana rusak. Sedangkan ada kehidupan kekal yang tidak berujung setelah kiamat nanti, yaitu kehidupan akhirat. Umat Islam percaya jika Allah SWT sudah mempersiapkan akhiratnya. Ada surga dan neraka, ada kenikmatan dan siksa. Ada pula yang paling ajaib, yaitu waktunya. Jadi, jangan bandingkan waktu di dunia dengan akhirat. Karena perbedaannya akan sangat lama sekali. Tentu kita perlu memahami arti waktu yang sebenarnya dan bagaimana cara agar waktu di dunia dapat bermanfaat untuk kehidupan akhirat nanti. Mari simak penjelasan berikutnya agar kita semua dapat memahami dan mentafakuri diri bahwa hakikatnya hidup di dunia hanya sebentar. Baca juga Mujarab! Doa Diberi Keselamatan Dunia dan Akhirat Serta Waktu Terbaik Untuk Mengamalkannya Waktu Itu Penting dan Sangat Berharga1 Hari di Akhirat = 1000 Tahun di Dunia Yuk, Subscribe Sekarang Juga!Cara Untuk Memanfaatkan Waktu di Dunia yang Sebentar Agar Bermanfaat1. Menahan Hawa Nafsu2. Selalu Sabar Menghadapi Ujian atau Cobaan 3. Perbanyak Ibadah4. Perbanyak Amal SalehRekomendasi Jam Digital yang Tersedia di EvermosTidak Punya Modal untuk Memulai Usaha? Tenang, Evermos Punya Solusinya!Related posts Waktu Itu Penting dan Sangat Berharga Sumber Sebagaimana dalam QS. Al-Asr ayat 1-3 yang berbunyi وَالۡعَصۡرِۙاِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَفِىۡ خُسۡرٍۙاِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوۡابِالۡحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡرِ Wal’ asr. Innal insaana lafii khusr. Il lal laziina aamanu wa amilus saali haati wa tawa saw bil haqqi wa tawa saw bis sabr. Artinya “Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” Inilah salah satu ayat dalam Al-Qur’an yang mengingatkan manusia mengenai pentingnya waktu. Merugilah bagi mereka yang menghabiskan waktunya selama di dunia hanya untuk berfoya-foya tanpa memikirikan akhiratnya. Namun berbahagialah bagi orang-orang yang beriman dan selalu mengerjakan amalan saleh. 1 Hari di Akhirat = 1000 Tahun di Dunia Sumber Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa jika satu hari di akhirat, sama dengan seribu tahun kehidupan di dunia. Mungkin untuk sebagian orang hal ini tidak bisa dipercaya dan tidak masuk akal logika. Tapi sebenarnya hal ini sangat mudah diterima logika muslim. Karena semuanya bersumber dari Al-Quran, yaitu kalam yang disampaikan langsung oleh pencipta alam semesta, Allah SWT. Tentu kita tidak dapat menolak aturan Allah. Sedangkan Dia, Yang Maha Tahu segalanya. Hal ini tercantum dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala berfirman وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِٱلْعَذَابِ وَلَن يُخْلِفَ ٱللَّهُ وَعْدَهُۥ ۚ وَإِنَّ يَوْمًا عِندَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّونَ Wa yasta’jilụnaka bil-ażābi wa lay yukhlifallāhu wa’dah, wa inna yauman inda rabbika ka`alfi sanatim mimmā ta’uddụn. Artinya “Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” QS. Al Hajj 47 Selain itu, dalam QS. As-Sajadah ayat 5 yang berbunyi يُدَبِّرُ ٱلْأَمْرَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ إِلَى ٱلْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِى يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُۥٓ أَلْفَ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّونَ Yuk, Subscribe Sekarang Juga! Yudabbirul-amra minas-samā`i ilal-arḍi ṡumma ya’ruju ilaihi fī yauming kāna miqdāruhū alfa sanatim mimmā ta’uddụn. Artinya “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian urusan itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya lamanya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu. ” As-Sajadah 5 Ternyata waktu 1,5 jam yang dilihat dari langit ini begitu menentukan bagaimana nasib manusia di akhirat kelak. Banyak orang yang mungkin lupa bahwa kehidupan di dunia itu hanyalah sementara, dan akhiratlah tempat paling kekal bagi seluruh umat. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman dalam QS. Al-Mu’minuun ayat 114 yang berbunyi قَٰلَ إِن لَّبِثْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا ۖ لَّوْ أَنَّكُمْ كُنتُمْ تَعْلَمُونَ Qāla il labiṡtum illā qalīlal lau annakum kuntum ta’lamụn. Artinya “Kamu tidak tinggal dibumi melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui.” QS. Al-Mu’minuun114. Mengingat waktu sangat penting bagi kehidupan, kita tentu memerlukan jam sebagai keterangan waktu. Ada rekomendasi jam tangan dengan model dan custom menarik yang tersedia di Evermos. Bagi Anda yang ingin mendapatkan produk ini, silahkan untuk klik rekomendasi produk di bawah ini. Baca juga Bacaan Dzikir Pagi dan Petang Lengkap Dengan Arti Serta Manfaatnya Cara Untuk Memanfaatkan Waktu di Dunia yang Sebentar Agar Bermanfaat Ada begitu banyak perintah yang diberikan oleh Allah SWT agar waktu 1,5 jam yang disediakan dapat bermanfaat bagi kehidupan di dunia maupun di akhirat kelak. Berikut ini ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk senantiasa memanfaatkan waktu tersisa dengan sebaik-baiknya 1. Menahan Hawa Nafsu Sumber Salah satu hal yang bisa kita lakukan adalah menahan hawa nafsu dan menggantinya dengan mengerjakan sunnah-Nya. Tentu dalam kehidupan tak terlepas dari hawa nafsu. Tugas kita hanya perlu menahan dan mengalahkan hawa nafsu agar tidak masuk ke dalam jurang kejahatan atau kemaksiatan. Allah Ta’ala berfirman dalam QS. Yusuf ayat 53 yang berbunyi وَمَآ أُبَرِّئُ نَفْسِىٓ ۚ إِنَّ ٱلنَّفْسَ لَأَمَّارَةٌۢ بِٱلسُّوٓءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّىٓ ۚ إِنَّ رَبِّى غَفُورٌ رَّحِيمٌ Wa mā ubarri`u nafsī, innan-nafsa la`ammāratum bis-sū`i illā mā raḥima rabbī, inna rabbī gafụrur raḥīm. Artinya “Dan aku tidak membebaskan diriku dari kesalahan, karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” 53 2. Selalu Sabar Menghadapi Ujian atau Cobaan Sumber Untuk menjadi penghuni surga di akhirat kelak bukanlah sebuah perkara Ada begitu banyak hal yang harus diamalkan dan ada pula yang harus ditinggalkan. Salah satu perintah yang harus diamalkan yaitu bersabar dalam menghadapi segala ujian yang Allah berikan. Allah Ta’ala berfirman dalam QS. At-Thur ayat 48 yang berbunyi وَٱصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ فَإِنَّكَ بِأَعْيُنِنَا ۖ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ حِينَ تَقُومُ Waṣbir liḥukmi rabbika fa innaka bi`a’yuninā wa sabbiḥ biḥamdi rabbika ḥīna taqụm. Artinya “Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri.” QS. At-Thur48. 3. Perbanyak Ibadah Sumber Tugas kita sebagai manusia di dunia yaitu untuk beribadah. Hal ini tentu harus kita jadikan sebagai tujuan hidup. Perlu kita yakini bahwa memang tujuan Allah menciptakan manusia hanya untuk mengabdi kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Ad-Dzariyat ayat 56 yang berbunyi وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ Wa mā khalaqtul-jinna wal-insa illā liya’budụn. Artinya “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” QS. Ad-Dzariyat56. Jadi, mengingat hidup kita hanya sebentar di dunia. Maka waktu aktivitas kita selama 24 jam, niatkanlah untuk beribadah kepada-Nya. 4. Perbanyak Amal Saleh Sumber Amal saleh adalah melakukan pekerjaan baik yang bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi orang lain berdasarkan syariat Islam serta ikhlas karena Allah SWT semata. Amal saleh termasuk perintah Allah karena dengan beramal saleh maka akan tercipta kehidupan yang tentram dan bahagia. Tentu sikap ini yang harus dimiliki oleh setiap muslim sebab orang yang amal saleh akan menjadi penghuni surga serta kekal didalamnya. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Ar-Rad ayat 29 yang berbunyi ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ طُوبَىٰ لَهُمْ وَحُسْنُ مَـَٔابٍ Allażīna āmanụ wa amiluṣ-ṣāliḥāti ṭụbā lahum wa ḥusnu ma`āb. Artinya “Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.” QS. Ar-Rad29. Contoh dari amal saleh yang bisa kita lakukan adalah berbuat baik pada sesama manusia, berbuat baik terhadap lingkungan, menjauhi sifat tercela dan senantiasa melakukan sifat terpuji, dan lain sebagainya. Rekomendasi Jam Digital yang Tersedia di Evermos Sebagai pengingat waktu dalam kehidupan, terutama untuk pengingat waktu ibadah sholat, ada rekomendasi jam digital terbaik yang tersedia di Evermos. Jam digital ini menyediakan berbagai fitur yang menarik, pastinya sangat bermanfaat sebagai pengingat waktu adzan, iqamah, sholat dan lain sebagainya. Nah, bagi Anda yang ingin mendapatkan atau menjual produk ini bisa menjadi seorang reseller Evermos. Tidak Punya Modal untuk Memulai Usaha? Tenang, Evermos Punya Solusinya! Persoalan modal sebenarnya bisa teratasi. Banyak orang yang sulit memulai untuk berbisnis karena terkendala dengan hal modal. Apakah Anda salah satunya? Seringkali pusing sendiri mencari modal dan akhirnya bingung bagaimana cara untuk memulai usaha? Tenang, bagi Anda yang ingin memiliki bisnis, namun belum memiliki cukup modal, menjadi seorang reseller Evermos merupakan pilihan yang tepat. Banyak kemudahan dan keuntungan yang akan Anda dapatkan dengan menjadi reseller Evermos, antara lain Bisnis tanpa modal Memiliki toko online sendiri Tidak perlu pusing cari supplier Tidak perlu memikirkan stok dan pengiriman Mendapatkan pelatihan bisnis online dari ahlinya Berkesempatan bergabung dengan komunitas reseller dari berbagai daerah Bagaimana? Menarik bukan? Mari raih potensi untuk mendapatkan penghasilan sesuai keinginan dengan menjadi reseller Evermos. Yuk, segera daftarkan diri Anda dengan menjadi reseller hebat di Evermos. Silahkan untuk klik di bawah ini! Demikianlah informasi mengenai perbandingan waktu dunia dan akhirat yang dapat kita ketahui. Setelah kita mengetahui betapa sebentarnya waktu kita di dunia, maka pergunakanlah dengan sebaik mungkin sisa waktu kita. Perbanyak amal ibadah sebagai investasi untuk membangun rumah di Surganya Allah SWT. Untuk membaca artikel menarik lainnya, Anda dapat mengunjungi situs blog Evermos. Related posts
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Nabi Adam adalah nenek moyang manusia pada awalnya berada di surga. Mendapat cobaan dilarang mendekati sebuah pohon khuldi, namun tidak dapat menahan diri, maka terusirlah dari surga. Ia tidak bisa menahan godaan setan untuk mendekati pohon tersebut dan bahkan memakan buahnya. Beberapa ulama berbeda-beda pendapat tentang penafsiran pohon dan godaan syetan tersebut. Ada yang mengatakan bahwa pohon itu adalah benar-benar sebuah tanaman di surga, ada pula yang menyatakan bahwa pohon itu hanyalah sebuah kiasan. Menurut pendapat Prof. DR. Damardjati Supadjar, pohon itu hanyalah sebuah kiasan, bagaimana bisa ada larangan di surga? Bukankah syurga tempat kebebasan, apa pun yang diperlukan sudah tersedia dan tinggal ambil, ingin buah apapun juga tinggal petik! Jadi itu hanyalah sebuah kiasan. Mendekati pohon berarti menjauhi Allah Memakan buahnya berarti merasa memiliki. Adapun mengikuti bujukan syetan, yang dimaksud itu adalah mengikuti hawa nafsu yang ada dalam dada hati nya. Mawas Diri 228. Terusirnya Nabi Adam as. dari surga, dapat diambil hikmahnya dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Janganlah manusia menjauhi Allah jauh dari kebaikan dan kebenaran, karena segala kebaikan dan kebenaran itu ada pada sisi Allah Dan janganlah orang merasa, apa pun yang ada pada diri mereka itu adalah miliknya. Karena pada hakikatnya manusiapun milik Allah. Manusia tidak kuasa apa-apa, bahkan untuk bernafas pun orang tidak kuasa mempertahankannya apabila ajal sudah tiba. Apa pun yang ada pada diri manusia pada hakikatnya bukan miliknya, tetapi hanya dikuasakan padanya. Pada saatnya manusia akan dimintai pertanggungjawaban, bagaimana cara mendapatkannya dan untuk apa dipergunakannya akan apa pun yang pernah ada padanya termasuk Adam telah terusir dari surga dan harus turun ke muka bumi, akan tetapi beliau langsung bertaubat dan minta ampun kepada Allah Tuhan Yang Maha Pengampun menerima taubatnya dan akan mengembalikan Adam beserta keturunannya ke surga, akan tetapi harus melalui beberapa ujian terlebih dahulu, yaitu melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Nah! seberapa banyakkah keturunan Nabi Adam as. yang selamat lulus dari ujian tersebut dan bisa kembali lagi ke surga dan berapa pula yang tidak lulus ?. Ternyata tidak banyak yang berhasil hadits Rasulullah ...,"Demi Allah, aku benar-benar berharap agar kalian menjadi seperempat penghuni surga. Demi Allah, aku benar-benar berharap kalian menjadi sepertiga penghuni surga. Demi Allah aku benar-benar berharap kalian menjadi separoh penghuni surga." Lalu orang-orang bertakbir. Beliau bersabda lagi, "Tidaklah kalian pada hari itu di tengah manusia melainkan seperti sehelai uban pada badan sapi jantan berwarna hitam, atau seperti sehelai rambut hitam di badan sapi berwarna putih." HR. BukhariAlangkah sedikitnya orang yang selamat, sebagai penghuni syurga nantinya. Kalau dihitung-hitung, seandainya dalam satu senti kulit sapi itu ada 100 bulu, maka dalam seekor badan sapi jantan yang kira-kira lebar kulitnya 3 meter persegi maka jumlah bulunya Jadi yang masuk surga nantinya kurang lebih hanya satu diantara tiga juta orang. Alangkah yang menyebabkan begitu banyak orang yang celaka? Tidak menarikkah syurga? Atau tidak takutkah mereka pada neraka? Atau mereka tidak tahu? Yang pasti kebanyakan dari orang-orang tersebut tidak mau tahu dan terpedaya dengan kehidupan dunia yang hanya sesaat saja, bahkan tidak lebih dari sekejap mata dibandingkan dengan kehidupan akhirat. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya
apakah ada kehidupan mirip di dunia dikala di surga atau nerakabagaimana perbandingan lamanya hidup di dunia dgn di nerakaBagaimana perbandingan lamanya hidup di dunia dgn nerakaBagaimana perbandingan kehidupan di dunia dgn kehidupan di neraka?Bagaimana perbandingan lamanya hidup di dunia & di neraka Jawaban ada tetapi nirwana itu hidupnya lebih awet kalau neraka hidupnya penuh siksa karena perbuatanya di dunia Penjelasan maaf kalau salah bagaimana perbandingan lamanya hidup di dunia dgn di neraka 1000 tahun di dunia sama dgn 1 hari di darul baka Bagaimana perbandingan lamanya hidup di dunia dgn neraka 1satuhari dineraka bagaika 1000 tahun di dunia Bagaimana perbandingan kehidupan di dunia dgn kehidupan di neraka? sangat jauh berbeda.. di dunia kita masih bisa makan meskipun hanya nasi, & minum meskipun cuma air putih.. di neraka kita terus menerus di siksa & bila kita ingin makan kita diberi duri jikalau minum dng air yg mendidih.. & siksaan di neraka beribu ribu lebih sakit dr pada kesakitan kita di dunia Bagaimana perbandingan lamanya hidup di dunia & di neraka 1000 tahun didunia sama dgn satu hari di alam baka
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasul junjungan; Muhammad Shallallahu Alaihi dan melenakan. Itulah dunia. Karena itu, tak sedikit yang sengsara dibuatnya. Ada yang celaka, ada juga yang terhina. Andaikata ada yang bahagia karena dunia, itu hanya sementara. Karenanya, kita harus senantiasa waspada. Jangan sampai terlena. Jika tidak, kita akan menjadi korban berikutnya. Waspadalah..waspadalah..! Berikut ini catatan penting tentang dunia yang tidak boleh dilewatkan begitu dengan segala kemegahan dan keindahannya tidak ada nilainya jika dibandingkan dengan akhirat. Camkanlah firman Allah berikut ini at-Taubah [9] 38, yang artinya “Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini dibandingkan dengan kehidupan diakhirat hanyalah sedikit.” Berapa banyak yang mampu manusia peroleh dari kepuasan itu? Padahal umurnya hanya sebentar. Jika ia memilih kenikmatan yang sedikit itu, maka di akhirat kelak tidak ada tempat yang pantas baginya, melainkan كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan” Hûd [11] 15-16.Apa yang menjadi bagian manusia di dunia ini pasti akan diberikan kepadanya, tanpa dikurangi sedikitpun dari haknya. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berikut نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَوْفِيَ رِزْقَهَا وَإِنْ أَبْطَأَ عَنْهَا“Sesungguhnya tiap jiwa tidak akan dicabut nyawanya hingga disempurnakan rezekinya, meskipun itu terlambat” HR. Ibnu Majah. Menurut Syaikh Albani, hadis ini sahih. Jika demikian, lantas apa sebenarnya yang membuat manusia menjadi tamak terhadap dunia? Bukankah masing-masing sudah ada jatahnya. Tidak berlebih dan tidak berkurang?Siapa pun yang tamak terhadap dunia, hingga membuatnya mengambil hak orang lain, atau membuat perhatiannya hanya tertuju pada dunia semata melebihi batas kewajaran, maka secara otomatis ia akan menyia-nyiakan akhiratnya. Yang mengakibatkan ia dilempar ke dalam api neraka. Rasulullah pernah bersabda, yang artinya “Pada hari kiamat kelak akan didatangkan seorang penduduk neraka; dulu ketika di dunia ia adalah orang yang paling enak hidupnya. Lantas dicelupkan ke dalam neraka sekali celup. Kemudian ditanyai, “Wahai manusia, apakah engkau pernah merasakan kenikmatan?” Ia pun menjawab, “Belum pernah, wahai Tuhan, sedikitpun” Muslim dan Ahmad. Hanya sekali celupan dalam siksaan, ia telah melupakan kesenangan, kebahagiaan, dan kenikmatan yang dulu pernah dirasakannya di dunia. Itu pun cuma satu celupan. Nah, bagaimana kalau azab akhirat itu adalah sesuatu yang akan ia rasakan untuk selama-lamanya? Bukankah ia akan hidup dalam kesengsaraan yang abadi?Orang yang orientasinya akhirat tidak akan merugi di dunia. Bahkan, ia justru akan mendapatkan bagian dunia dan akhirat sekaligus. Maka adalah suatu kebodohan jika kita hanya memfokuskan amalan kita untuk mengejar dunia. Seperti firman Allah berikut ini al-Baqarah [2] 200 Maka di antara manusia ada orang yang berdoa “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia,” dan tiadalah baginya bahagian yang menyenangkan di akhirat. Sedangkan orang yang berakal pasti akan memanjatkan doa dengan redaksi مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ“Dan di antara mereka ada orang yang berdoa “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”” al-Baqarah [2] 201. Inilah doa yang sebaik-baiknya bagi seorang yang berorientasi akhirat adalah sebab seseorang memperoleh kebahagiaan di dunia. Lalu kenapa banyak orang yang menyia-nyiakan dua kebahagiaan ini? Itu tidak lain karena mereka berpaling dari tuntunan Allah Azza wa Jalla. Renungilah firman-Nya berikut Thâhâ [20] 123-127, yang artinya “Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka; Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” Berkatalah ia “Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?”; Allah berfirman “Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, tetapi kamu melupakannya, dan begitu pula pada hari ini kamu pun dilupakan,” Demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. Sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal. Maka siapa saja yang beramal hanya untuk dunia, baginya penghidupan yang sempit, dan di akhirat kelak ia akan disiksa dalam azab yang pedih. Adapun jika ia beramal untuk akhirat, baginya sebenar-benar penghidupan di dunia dan akhirat yang “matian-matian” mengejar dunia, pada hakikatnya hanyalah mewujudkan hasil yang sudah ditentukan. Atau, dengan kata lain mengejar sesuatu yang pasti akan sampai ke pemiliknya, tanpa dikurangi sedikit pun. Oleh karena itu, apa pun yang ia lakukan tidak akan memengaruhi bagian yang telah ditentukan untuknya. Layaknya seorang yang masuk ke sebuah kebun, lalu merasa takjub dengan apa yang ada di dalamnya. Namun, ia justru sibuk melobi pegawai dan pemilik kebun; meminta dispensasi perpanjangan jam berkunjung. Ketika bel berbunyi tanda jam berkunjung telah habis, ia baru tersentak kaget, sebab ia belum berhasil dengan usaha lobinya. Dan Ia pun diminta keluar dengan perasaan terhina. Bahkan sekadar mencicipi buah yang ada di kebun itu pun ia belum sempat. Begitu juga keadaan orang yang masuk ke dalam kebun yang bernama dunia. Ia akan tersibukkan oleh keindahan dan kemegahan yang ada. Lalu berusaha memperpanjang masa kontraknya dengan mencari obat ampuh’ ke sana-ke mari demi memperpanjang umur. Namun, tidak ada satu pun yang berhasil. Justru, ia dikegetkan oleh kedatangan malaikat maut yang akan mencabut nyawanya, telah berdiri di depan matanya seraya membisikkan sebuah kata di telinganya, “Waktumu sudah habis. Kesempatanmu di dunia ini sudah habis. Ajalmu telah tiba. Keluarlah engkau secara suka rela. Atau kalau tidak, engkau akan dipaksa”.وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيدُ وَنُفِخَ فِي الصُّورِ ذَلِكَ يَوْمُ الْوَعِيدِ وَجَاءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَعَهَا سَائِقٌ وَشَهِيدٌ لَقَدْ كُنْتَ فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya. Lalu ditiuplah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman. Kemudian datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan Dia seorang Malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi. Sesungguhnya kamu berada dalam Keadaan lalai dari hal ini, maka Kami singkapkan daripadamu tutup yang menutupi matamu, Maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam” Qâf [50] 19-22.Orang berakal berusaha menggunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya demi sebuah kebahagiaan yang hakiki. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Orang yang berakal adalah orang yang menundukkan hawa nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah mati. Sedangkan orang yang bodoh adalah orang yang memperturutkan hawa nafsunya dan berangan-angan terhadap Allah” HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad, menurut adz-Dzahabi hadis ini sahih, sedangkan menurut Syeikh al-Albani dha’if.Walhamdulillahi Rabbil Alamin***Penulis Abu Hasan Abdillah, BA., tulisanAgar Dunia Tak Memenjara 1 Carilah Kebahagiaan Yang HakikiAgar Dunia Tak Memenjara 2 Sadarilah Dunia Lebih Hina Dari Sayap NyamukAgar Dunia Tak Memenjara 3 Pandangan Orang Mukmin Terhadap DuniaAgar Dunia Tak Memenjara 4 Petuah Orang-Orang BijakAgar Dunia Tak Memenjara 5 Sadarilah Dunia Itu MenipuAgar Dunia Tak Memenjara 6 Sadarilah Dunia Itu Melenakan Alumni PP. Taruna Alquran Yogyakarta. S1 Fakultas Syariah Universitas Islam Madinah S2 Jurusan Ta'liimul Lughoh Al 'Arabiyyah Universitas Islam Madinah S3 Jurusan Ta'liimul Lughoh Al 'Arabiyyah Universitas Islam Madinah
Oleh Ustadz H. Dwi Condro Triono, DI depan forum para pengusaha, saya biasa melemparkan pertanyaan “Siapa di antara bapak ibu sekalian yang BELUM PERNAH mengambil RIBA, tolong tunjuk jari…!” Biasanya pertanyaan itu saya ulang-ulang. Apa hasilnya? Tidak ada satupun yang tunjuk jari. Apa maknanya? Berarti benar apa yang disabdakan Rasul SAW. يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يَأْكُلُونَ الرِّبَا فَمَنْ لَمْ يَأْكُلْهُ أَصَابَهُ مِنْ غُبَارِهِ “Sungguh akan datang pada suatu masa, ketika semua manusia akan memakan harta riba. Siapa saja yang berusaha tidak memakannya, maka ia tetap akan terkena debu ribanya” HR An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Abu Dawud. BACA JUGA 11 Bahaya dan Ancaman Riba Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah sudah tahu bahwa riba itu HARAM, tetapi mengapa masih mengambil riba? Apa kira-kira jawabannya? Sangat mengagetkan. Jawabnya adalah “Haram-haram sedikit kan nggak apa-apa…?”. Betul tidak? Nah, agar tidak ada jawaban seperti itu lagi, maka kita perlu lebih serius untuk menghitung-hitung, BERAPA LAMA orang yang mengambil riba itu akan masuk neraka? Sebagaimana telah dijelaskan dalam tulisan sebelumnya, bagi para pemakan riba yang masih meyakini bahwa riba itu HARAM hukumnya, maka dia tidak akan masuk neraka selama-lamanya. Lantas, akan masuk neraka berapa lama? Untuk dapat membuat SIMULASI hitungan-nya, mari kita lihat dulu penjelasan Hadits tentang dosa riba bagi para pelakunya. Rasulullah SAW bersabda دِرْهَمٌ رِبًا يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ يَعْلَمُ أَشَدُّ مِنْ سِتَّةٍ وَثَلَاثِينَ زَنْيَةً “Satu dirham riba yang dimakan seseorang, dan dia mengetahui bahwa itu riba, maka itu lebih berat daripada tiga puluh enam kali berzina”. HR. Ahmad, Ath-Thabrani. Ancaman bagi pelaku riba itu sangat mengerikan.! Satu dirham dari riba, dosanya lebih berat dari berzina, bahkan lebih berat dari 36 kali berzina.! Padahal kita sudah faham bahwa berzina itu adalah dosa yang sangat besar. Satu dirham itu sekitar 3 gram perak. Sedangkan 1 gram perak itu untuk harga yang murah setara dengan 20 ribu rupiah. Berarti, 1 dirham itu sekitar 60 ribu rupiah. Lantas, berapa lama dia akan disiksa di neraka? Marilah kita buat SIMULASINYA. Misalnya seseorang mengambil kredit rumah tipe 36 melalui Bank konvensional dengan aqad utang-piutang yang ada tambahan bunganya baca riba, sebesar 10 % untuk mempermudah, misalnya dengan menggunakan bunga tetap. Harga rumah tipe 36 yang murah adalah 200 juta, jika dibeli dengan pembayaran tunai. Jika membelinya dengan kredit selama 10 tahun, maka bunganya 10% X 200 juta 10 tahun = 200 juta rupiah. BACA JUGA Barang Ribawi Itu Apa Saja? Berapa lama akan masuk neraka? Cara menghitungnya 200 juta dibagi 60 ribu nilai 1 dirham dikalikan 36 kali berzina. Nah, berapa lama orang yang berzina akan di siksa di neraka? Jika kita menggunakan perbandingan “relativitas waktu” menurut Al-Qur’an, yaitu dalam Surat Al-Ma’arij ayat 4 تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ ﴿٤﴾ “Malaikat-malaikat dan Jibril naik menghadap kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun dunia” QS. Al-Ma’arij 4. Menurut ayat di atas, perbandingan 1 hari akherat itu sama dengan 50 ribu tahun dunia. Untuk memperkuat pemahaman di atas, kita juga dapat melihat penjelasan dari Rasulullah SAW berkaitan dengan perbandingan lamanya hidup di dunia ini dengan di akherat. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ صَاحِبِ كَنْزٍ لَا يُؤَدِّي حَقَّهُ إِلَّا جُعِلَ صَفَائِحَ يُحْمَى عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَى بِهَا جَبْهَتُهُ وَجَنْبُهُ وَظَهْرُهُ حَتَّى يَحْكُمَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بَيْنَ عِبَادِهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ ثُمَّ يُرَى سَبِيلَهُ إِمَّا إِلَى الْجَنَّةِ وَإِمَّا إِلَى النَّارِ أحمد Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak seorang pun pemilik simpanan yang tidak menunaikan haknya mengeluarkan hak harta tersebut untuk dizakatkan kecuali Allah akan menjadikannya lempengan-lempengan timah yang dipanaskan di neraka jahanam, kemudian kening dan dahi serta punggungnya disetrika dengannya, hingga Allah SWT berkenan menetapkan keputusan di antara hamba-hambaNya, pada hari yang lamanya mencapai lima puluh ribu tahun yang kalian perhitungkan berdasarkan tahun dunia. Baru setelah itu ia akan melihat jalannya, mungkin ke surga dan mungkin juga ke neraka.” HR Ahmad 15/288. Dengan demikian, jika diasumsikan bermaksiyat di dunia ini, yaitu melakukan perzinaan 1 kali di dunia, akan disiksa di dalam neraka selama 50 ribu tahun, maka berapa lama orang yang mengambil riba seperti di atas itu akan di siksa di neraka? Jawabnya adalah [ 200 juta / 60 ribu X 36 ] X 50 ribu tahun = 6 milyar tahun…! Masya Allah…! Hanya mengambil kredit rumah tipe 36 saja harus disiksa di neraka selama 6 milyar tahun? Na’udzubillahi min dzalik…! []
bagaimana perbandingan lamanya hidup di dunia dengan neraka